Label

Cari Blog Ini

Selasa, 25 September 2012

Hubungan Antara Media dengan Teknologi Pembelajaran

Hubungan Antara Media dengan Teknologi Pembelajaran Hubungan Antara Media dengan Teknologi Pembelajaran Sebelum kita membahas tentang hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran, disini akan dijelaskan maksud dari media dan teknologi pembelajaran tersebut. Karena kita akan sulit untuk memahami hubungan antara media dan teknologi pembelajaran apabila kita tidak memahami apa yang dimaksud dengan media dan teknologi pembelajaran itu sendiri. Dalam makalah ini akan kita paparkan pengertian media, pengertian teknologi pengajaran dan hubungan antara keduanya. 1. Pengertian media pembelajaran. Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”.[1] Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.[2] Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.[3] Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.[4] Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat di manipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional.[5] Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977). Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).[6] Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.[7] Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[8] Dalam perkembangannya, media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian teknologi audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pengajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosessor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seels & Richey 1994 dalam Arsyad 2002).[9] Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.[10] 2. Pengertian teknologi pembelajaran. Kata teknologi berasal dari bahasa latin tekne (bahasa inggris art) dan logos (bahasa Indonesia “ilmu). Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai dasar teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, ketarampilan, ilmu. Sedangkan “ilmu teknik” dan “teknik” itu sendiri bermakna pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan.[11] “Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis…..bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya…”[12] Sebuah konsep yang kompleks seperti teknologi pendidikan memerlukan difinisi yang kompleks pula. Teknologi merupakan satu konsep yang luas dan memiliki lebih dari satu definisi.[13] Definisi yang pertama adalah pengembangan dan penggunaan peralatan, mesin, bahan dan proses untuk menyelesaikan masalah manusia. Definisi lainnya digunakan dalam ekonomi, yang mana teknologi dilihat dari status pengetahuan saat menggabungkan sumber daya untuk memproduksi produk yang diinginkan.[14] Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.[15] “Teknologi Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.”[16] Definisi AECT 1994 : “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.”[17] Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya proses dan produk.[18] Dapat kita pahami bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar dan pemecahan masalah manusia dalam proses belajar. 3. Hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran. Teknologi pengajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa pengajaran adalah bagian dari pendidikan.[19] Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. [20] Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media.[21] Hal ini disebabkan oleh penggunaan media yang harus dilakukan dalam teknologi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Teknologi Pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam pendidikan.[22] Bisa dikatakan bahwa media merupakan bagian dari teknologi pembelajaran. Teknologi pengajaran merupakan satu himpunan dari proses terintegrasi yang melibatkan manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara – cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja (Sudjana , et.al : 2001)[23] Dalam penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa media termasuk dalam ruang lingkup teknologi pengajaran. Karena teknologi pengajaran merupakan himpunan dari proses terintegrasi yang didalamnya terlibat manusia, prosedur, gagasan, peralatan dan organisasi serta pengelolaan cara-cara pemecahan masalah pendidikan yang terdapat di dalam situasi belajar yang memiliki tujuan dan disengaja. Peran media disini adalah sebagai solusi pemecahan masalah pendidikan. Masalah pendidikan yang dihadapi adalah sulitnya seorang pengajar atau guru untuk menyampaikan pesan atau materi kepada siswa. Bagi siswa, media sangat membantu proses belajar karena siswa tidak tergantung kepada guru. Siswa bisa belajar kapanpun dia ingin belajar. Dengan adanya media, maka guru dapat menyampaikan pesan dengan mudah dan dapat diterima siswa dengan baik sehingga tercapailah tujuan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran sangat erat. Hal ini dikarenakan di dalam menerapkan teknologi pembelajaran kita harus menggunakan media agar guru dapat menyampaikan pesan dalam bentuk materi dengan mudah dan siswa dapat menerimanya dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik tanpa adanya media. [1] http://kurtek.upi.edu/media/diakses 10 oktober 2010 [2] Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc. Dkk, Media pendidikan pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Jakarta. Hal. 6 [3] Opcit, http://kurtek.upi.edu [4] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran, diakses 10 oktober 2010 [5] Opcit, Prof. Dr. H. Asnawir,hal 11 [6] Opcit, http://kurtek.upi.edu [7] http://unesa.info/tep/media/isi.php?autor=alim, diakses 10 oktober 2010 [8] Opcit, Dr. Arief S. Sadiman, M. Sc. Hal. 6 [9] http://forum.upi.edu, diakses 10 oktober 2010 [10] Opcit, [11] http://sman14mdn.sch.id diakses 10 oktober 2010 [12] http://benramt.wordpress.com/2010/02/03/sejarah-dan-perkembangan-definisi-teknologi-pembelajaran/ diakses 10 oktober 2010 [13] http://ms.wikipedia.org/wiki/Teknologi diakses 10 oktober 2010 [14] Ibid, [15] Yusufhadi Miarso… dkk,Definisi teknologi pendidikan/ satuan tugas, PT. Raja Grafindo Persada, 1994, Jakarta. Hal. 1 [16] Opcit, http://unesa.info diakses 10 oktober 2010 [17] http://www.wijayalabs.com/2008/06/23/teknologi-pembelajaran/ diakses 10 oktober 2010 [18] Ibid, [19] http://m-arif-am.blogspot.com/2010/10/pengaruh-teknologi-pengajaran-terhadap.html diakses 10 oktober 2010 [20] Opcit, http://www.wijayalabs.com [21] http://cahyaanugrah.wordpress.com/ diakses 10 oktober 2010 [22] Opcit, http://www.wijayalabs.com [23] Opcit, http://m-arif-am.blogspot.com

Media Pembelajaran


SUMBER  -SUMBER  YANG  MEMPENGARUHI  TEKNOLOGI  PEMBELAJARAN

Teknologi Pembelajaran   telah berkembang dan muncul Sebagai bagian yang terpisahkan dari bidang Penelitian dan latihan.  Gambar 1.1 di bab  pertama menggambarkan kerangka lingkup dari kegiatan dengan batasan tradisional dari Teknologi Pembelajaran---Design, Pengembangan, Manfaatnya,Manajemen dan Evaluasi. Setiap  bagian dari bidang ini telah diterangkan dan didiskusikan dalam  Bab 2.
Jajaran kekuasaan bidang ini mencerminkan sifat  alamiah. Elemen dari Penelitian, Teori dan latihan dari bidang yang berhubungan telah menemukan arahnya kedalam lingkungan dari Teknologi Pembelajaran melelalui  pengambilan   dan penyesuaian. Sebagai pengaruh baru  dirasakan , tipe tersebut mendominasi  sesaat  dan berpadu menjadi paradigma yang berlaku sekarang, namun walaupun, ketika orientasi menjadi kurang dominan, pengaruhnya  tidak selalu hilang seluruhnya  baik dalam perilaku ataupun latihan. Akan tetapi, penggabungan   ide baru tersebut  terjadi dengan, dan mencerminkan, dampak  perilaku sosial yang  lebih luas dan konteks teknologi dibidang itu.



Sejarah Perkembangannya
                Seperti  dijelaskan dalam Bab 2, indikasi awal bahwa bidang   tersebut   ada adalah timbulnya konsep Pendidikan Visual yang selanjutnya dengan  konsep pendidikan audiovisual . Buku pertama yang ditulis oleh Hoban, Hoban dan Zisman (1937) dan Dale ( 1946), dibantu penggunaan  media di pelatihan militer A.S secara luas  dan efektif  selama perang dunia II, untuk pertama kalinya bidang  tersebut digunakan dalam kekuasaan. Bahkan dibelahan  dunia lain juga menyoroti  betapa pentingnya  media.  Contoh, di  Film Layar lebar Nasional Kanada , merupakan salah satu dari rumah produksi  film dokumenter  , didirikan tahun 1929.
                Penelitian ditemukan oleh Wood dan Freeman ( 1929), Knowlton dan Tilton (1929) dan Carpenter  dan Greenhill  ( 1956). Menegaskan manfaat media dalam proses  belajar mengajar dan membantu berdirinya bidang  ini . Kemudian, Fleming dan Levie (1976, 1993) menyimpulkan  pada awalnya banyak media  dan penelitian  psikologi,   dan menampilkan perpaduan tersebut  sebagai patokan  untuk  rancangan pesan.
                Sekarang, ilmu tersebut  mendorong kemungkinan pembelajaran dihadirkan melalui  komputer sebagai media dalam belajar mengajar,  hal tersebut digunakan sebagai alat untuk penggabungan dari beragami media menjadi  sebuah unit  pengajaran. Sebagai tambahan, video, dimana  dapat dilakukan secara dua arah dan interaksi,  menggantikan pendidikan film  secara luas.
                Secara bersamaan dengan perkenalan  dan perkembangan  media pembelajaran  sebagai ara belajar . ide ilmu pembelajaran telah berkembang. Psikologi Pembelajaran menyediakan sebuah landasan  teori  dimana berfokus pada seluruh pengaruh variabel belajar dan pengajaran. Sesuai dengan pemimpin awal dalam bidang ini,  dasar dari metodologi pengantar.
                Beberapa dari  spesialis pemula audiovisual merujuk ke pekerjaan dari Watson, Thorndike, Guthrie, Tolman dan Hull tapi hal itu tidak terjadi sampai munculnya pekerjaan Skinner (1954) dalam Mesin Pengajaran   dan Program Belajar yang professional  dimana mereka memiliki dasar ilmu psikologi. Pekerjaan Skinner dalam Psikologi Tingkah Laku, dipopulerkan  oleh Mager (  1962) , membawa pembaharuan dan memunculkan lebih banyak hal yang masuk akal  untuk bidang ini. Lumsdaine dan Glaser ( 1960) dan Lumsdaine ( 1964) menggambarkan hubungan dari Psikologi Tingkah Laku dengan bidang ini, dan Wiman dan Meierhenry ( 1969)  memperbaiki  pekerjaan utama pertama bahwa disimpulkan hubungan Psikologi  Belajar menimbulkan bidang  Teknologi Pembelajaran. Brune (1966), Glaser ( 1965) dan Gagne (1965;1985) memperkenalkan konsep baru bahwa kepastian  partisipasi yang luas dari Psikologi Kognitif pada akhirnya. Sekarang, bidang ini tidak hanyamenyakinkan betapa pentingnya  aspek-aspek dari proses kognitif atas informasi , tapi hal tersebut menggantikan  penekanan yang baru yang sesuai aturan  konteks Pembelajaran dan Persepsi dari setiap siswa.
                Mungkin, satu dari  yang lebih banyak menemukan perubahan yang mendalam dalam Teknologi Pembelajaran telah menjadi lebih berkembang dimana hal itu merupakan cri i khas praktis. Meskipun , hal itu dimulai di pendidikan SD  dan SMP , Bidang ini kemudian mempengaruhi pelatihan militer,pendidikan untuk orang dewasa dan SMA  dan banyak  kegiatan saat ini dalam sektor pelatihan pegawai. Akibatnya , dalam  lingkungan saat ini, ada peningkatan konsentrasi dalam issue yang berhubungan dengan perubahan organisasi, peningkatan kinerja, dan untung ruginya.
                Prinsip-prinsip, produk dan  prosedur dari  Teknologi  Pembelajaran berlanjut menjadi hal penting untuk sekolah yang efektif,  khususnya dalam  perubahan penataan kembali sekolah. Namun   banyak para Teknologi Pembelajaran merasa mereka tidak diterima dilingkungan sekolah,  baik ide , khususnya perhatiannya. Para ahli teknologi yang baru dan metodologi pengantar  yang baru,  menawarkan suatu pertemuan untuk melihat   kebutuhan khususnys  untuk  siswa  dan sekolah. Contoh dari keadaan ini adalah timbulnya  peranan sekolah jarak jauh disegala tingkat pendidikan , dari tingkat dasar sampai pengembangan staff pengajar dan  pelatihan pegawai.
                Teknologi Pembelajaran, dan  Prosedur Rancangan Pembelajaran, khususnya, juga  biasa digunakan  dalam pendidikan dan pelatihan  dalam  peduli  kesehatan , sekolah non formal. Setiap dari konteks Pembelajaran ini  menyoroti perbedaan kebutuhan  berbagai  umur siswa dan kepentingannya, dan organisasi  dengan beberapa tujuan. Perbedaan ini nenentukan penyediaan laboratorium untuk melakukan percobaan dan menyempurnakan manfaat dari teknologi yang baru. Perbedaan konteks dari Teknologi Pembelajaran juga menyoroti  lebarnya jarak organisasi dan nilai perorangan dan  sikapnya . Kebudayaan yang beragam  di komunitas  yang berbeda , menumbulkan masalah baru,  juga memungkinan untuk  kesempatan pertumbuhan dan perkembangan baru di bidang ini.





Sumber-sumber kunci  yang mempengaruhi

Teknologi Pembelajaran juga dapat dilihat sebagai bidang pokok yang memperhatikan penerapan, walaupun  prinsip-prinsip dan prosedurnya  berdasarkan teori. Bidang ini telah berkembang melalui kerjasama dan kompetisi waktu,  pengaruh nilai , penelitian , dan pengalaman praktisi khususnya pengalaman menggunakan teknologi tersebut dalam pengajaran. Bidang ini kemudian menjadi anak tidak hanya Sebagai pengetahuan  teori  tetapi juga  pengetahuan praktek; akan tetapi, dasar  pengetahuan  profesi ini adalah pengertian dan manfaat dari etos khusus dimana yang lebih ahli / berkuasa  diantaranya  menamakan diri mereka Sebagai para teknologi pengajaran. Biidang ini  terbentuk melalui :
-           Dasar Penelitian dan teori
-          Berlakunya nilai dan perpektif dan
-          Kemampuan dari teknologi itu sendiri
Bab ini akan menelaah  setiap area dari pengaruh ini.





Pengaruh dari Penelitian dan Teknologi
Pandangan
Teknologi pendidikan telah dipengaruhi  oleh teori dari berbagai area.  Akar pemikiriannya sering ditemukan dalam displin ilmu lain, termasuk :
-          Psikologi
-          Tehnik
-          Komunikasi
-          Ilmu computer
-          Bisnis
-          Pendidikan, secara umum.
Sementara Penelitian dan teori digunakan oleh teknologi pembelajaran sebagai patokan dalam banyak pekerjaan , ini merupakan hal biasa untuk prinsip umum untuk dirubah kedalam bentuk rancangan dimana dikumpulkan menjadi prosedur yang direkomendasikan.
Model sangat berpengaruh menggambarkan prosedur rancangan  pembelajaran  . Area  teori ini , secara khusus memiliki kunci hubungan ke satu bidang , sering kali dampaknya   lebih dari satu bagian. Banyak hubungan yang memiliki efek  memperburam antara bidang, juga menekankan kecenderungan penyatuan dialamnya.
Gambar 3.1 menunjukkan beberapa hubungan antara dasar teori dan bidang ini.  Ini tidak bermaksud menghilangkan rancangan teori yang bersangkutan menjadi Teknologi Pembelajaran, daripada menunjukkan  gaya  dalam teori yang mendukung dan tumpang tindih diantara bidang kekuasaan.
Gambar 3.2, dilain pihak, menunjukkan hubungan antara kesempatan besar  Penelitian dan bidang teknologi pembelajaran. Didalam banyak kasus, hal itu memungkinkan untuk langsung berhubungan topik penelitian  dalam gambar ini untuk menjadi dasar teori dilukiskan dalam gambar 3.1. Contoh, Penelitian rancangan pesan berhubungan dan menyumbangkan ke teori komunikasi, penelitian karakteristik siswa dapat dihubungkan dengan teori motivasi.
Sayangnya, hubungan yang teratur tidak selalu ada. Beberapa  penelitian tidak memiliki sintesis atau  menyamaratakan dalam teori kerangka kerja i. Sebagai contoh, tidak ada teori umum mengenai media.  Akibatnya, ke efektifan media  dan penelitian perbandingan media timbul diluar dari teori. Walaupun topik ini berhubungan menjadi bidang kekuasaan yang khusus, dan penelitian media telah menyumbangkan banyak untuk perkembangannya.
Penelitian teknologi pembelajaran lebih bersifat  metodologi . Driscoll (1984) mencatat  bahwa penggunaan barisan penelitian paradigm mempunyai ciri khas  berkembangnya ilmu dan kesempurnaan  untuk penelitian sistem pembelajaran. Akibatnya ,dasar penelitian untuk bidang tersebut digunakan tidak hanya metode penelitian kwantitas tradisional saja, tetapi   juga  untuk bermacam paradigma  alternatif seperti ethnography, berkembang dan penelitian evaluassi dan ilmu  efisiensi  biaya.
Sesi   berikut  ini akan menggabungkan gaya dimana  penelitian khusus dan dasar teori telah menyumbang untuk  dan berpengaruh bidang teknologi  pembelajaran. Hal  ini tidak bermaksud ,bahwa  penelitian dan dasar teori dari setiap ilmu dapat secara penuh tidak diterapkan disini. ( Lihat Bab 2 mengenai pembahasan  setiap bidang)